BeritaDaerah

Dukung Alex Omaleng, AHY Dianggap Tidak Paham Keadaan Mimika

×

Dukung Alex Omaleng, AHY Dianggap Tidak Paham Keadaan Mimika

Sebarkan artikel ini

Dalam dunia politik yang semakin memanas, keputusan Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) untuk memberikan mandat kepada Alex Omaleng sebagai calon Bupati Mimika menuai kritik tajam. Marten Beanal, seorang dosen di Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Cenderawasih, secara tegas menyatakan bahwa AHY tidak memahami kondisi politik di Mimika. Marten menyebut keputusan tersebut sebagai tindakan sembrono yang hanya bertujuan membalas dendam atas penahanan Eltinus Omaleng, ayah Alex Omaleng.

Alex Omaleng, yang kini didukung oleh Partai Demokrat, adalah putra dari Eltinus Omaleng, seorang terpidana kasus korupsi. Eltinus Omaleng diberhentikan secara tidak resmi dari jabatannya sebagai Bupati Mimika setelah terbukti melakukan korupsi dalam proyek pembangunan Gereja Kingmi Mile 32 tahap I tahun anggaran 2015. Kerugian negara akibat tindak korupsi ini mencapai total 15,4 miliar rupiah. Eltinus dinyatakan melanggar Pasal 3 juncto Pasal 18 UU PTPK juncto Pasal 55 ayat 1 ke-1 KUHP juncto Pasal 64 ayat 1 KUHP, dengan putusan resmi yang dibacakan pada Rabu, 24 April 2024.

AHY sebagai Ketua Umum Partai Demokrat memberikan mandat kepada Alex Omaleng dan Yusuf Rombe pada Kamis, 25 Juli 2024, di Kantor DPP Partai Demokrat Jakarta, untuk maju dalam pemilihan Bupati dan Wakil Bupati Mimika. Pemilihan ini dijadwalkan akan dilaksanakan serentak pada tanggal 27 November 2024 mendatang.

Menurut Marten Beanal, AHY asal memilih “anak kemarin sore” tanpa mempertimbangkan dinamika politik dan sosial di Mimika. Ia menilai keputusan tersebut sebagai langkah yang kurang bijaksana dan berpotensi merusak tatanan politik yang ada di daerah tersebut. Waung menegaskan bahwa Mimika memerlukan pemimpin yang benar-benar memahami dan peduli terhadap kondisi serta kebutuhan masyarakat, bukan sekadar calon yang diusung untuk kepentingan politik semata.

Dengan keputusan ini, Marten berharap agar masyarakat Mimika dapat lebih kritis dan cerdas dalam memilih pemimpin mereka pada pemilihan mendatang, serta tidak mudah terpengaruh oleh politik balas dendam yang hanya akan merugikan mereka sendiri.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *